Film Dokumenter Indonesia: 6 Karya Terbaik Sepanjang Masa
Film dokumenter Indonesia adalah salah satu genre film yang menampilkan kehidupan nyata dengan cara yang informatif, edukatif, dan inspiratif. Film dokumenter biasanya mengangkat tema-tema yang relevan dengan isu sosial, budaya, sejarah, lingkungan, atau politik. Film dokumenter juga bisa menjadi sarana untuk menyuarakan aspirasi, kritik, atau advokasi terhadap berbagai fenomena yang terjadi di masyarakat.
8 film dokumenter Indonesia Terbaik
Setelah kami mencari berbagai film dokumenter di situs nonton movie gratis, berikut ini adalah 8 film dokumenter Indonesia terbaik sepanjang masa yang wajib kamu tonton:
1. The Act of Killing (2012)
Film dokumenter ini merupakan hasil kolaborasi antara sineas asal Denmark, Joshua Oppenheimer, dan sineas asal Indonesia, Christine Cynn dan Anonymous. Film ini mengungkap kisah para pelaku pembunuhan massal anti-PKI pada tahun 1965-1966 yang masih hidup dan bangga dengan perbuatannya.
Film dokumenter Indonesia ini menantang para pelaku untuk merekonstruksi aksi pembunuhan mereka dengan gaya film Hollywood yang mereka sukai, seperti gangster, western, atau musikal.
Film ini mengeksplorasi psikologi dan moralitas para pelaku pembunuhan yang tidak pernah diadili atau bertanggung jawab atas kejahatan mereka. Film ini mendapat pujian dari banyak kritikus dan tokoh dunia, seperti Werner Herzog, Errol Morris, dan Noam Chomsky. Film ini juga mendapat nominasi Oscar untuk kategori film dokumenter terbaik pada tahun 2014.
2. The Look of Silence (2014)
Film dokumenter ini merupakan sekuel dari The Act of Killing yang juga disutradarai oleh Joshua Oppenheimer. Film ini mengisahkan tentang Adi Rukun, seorang pria yang mencari tahu siapa yang membunuh kakaknya, Ramli, pada tahun 1965. Adi berprofesi sebagai optometris dan ia memanfaatkan pekerjaannya untuk mengunjungi para pelaku pembunuhan massal anti-PKI yang masih hidup dan menginterogasi mereka tentang peran mereka dalam tragedi tersebut.
Film ini menampilkan konfrontasi antara Adi dan para pelaku pembunuhan yang masih menyangkal atau meremehkan kejahatan mereka. Film dokumenter Indonesia ini juga menunjukkan bagaimana keluarga Adi dan korban lainnya harus hidup dalam ketakutan dan penindasan di bawah rezim Orde Baru. Film ini mendapat penghargaan Grand Jury Prize di Festival Film Venesia pada tahun 2014 dan juga mendapat nominasi Oscar untuk kategori film dokumenter terbaik pada tahun 2016.
3. Jalanan (2013)
Film dokumenter ini disutradarai oleh Daniel Ziv, seorang jurnalis asal Kanada yang tinggal di Indonesia. Film ini mengikuti kehidupan tiga orang pengamen jalanan di Jakarta, yaitu Boni, Ho, dan Titi. Film ini menampilkan keseharian mereka dalam berjuang untuk bertahan hidup di tengah kemiskinan, ketidakadilan, dan ketidakpastian. Film ini juga menampilkan bakat musikal mereka yang menjadi sarana untuk mengekspresikan diri, bercerita, dan bermimpi.
Film dokumenter Indonesia ini memberikan gambaran tentang realitas sosial yang dialami oleh banyak orang miskin di perkotaan Indonesia. Film ini juga memberikan pesan tentang harapan, optimisme, dan solidaritas di tengah kesulitan. Film ini mendapat penghargaan Best Documentary Feature di Festival Film Busan pada tahun 2013 dan juga menjadi film dokumenter pertama yang ditayangkan secara nasional di bioskop-bioskop Indonesia.
4. Banda: The Dark Forgotten Trail (2017)
Film dokumenter ini disutradarai oleh Jay Subyakto, seorang fotografer dan sineas asal Indonesia. Film ini mengisahkan tentang sejarah kepulauan Banda, salah satu sumber rempah-rempah paling berharga di dunia pada abad ke-16 dan ke-17. Film dokumenter Indonesia ini menelusuri jejak perjalanan para penjelajah, pedagang, dan penjajah dari Eropa, Asia, dan Afrika yang berdatangan ke Banda untuk merebut kekayaan alamnya.
Film ini juga mengungkap kisah tragis tentang bagaimana penduduk asli Banda dibantai, diperbudak, atau diusir oleh Belanda yang menguasai perdagangan rempah-rempah di dunia. Film ini juga menampilkan keindahan alam dan budaya Banda yang masih lestari hingga kini. Film ini mendapat penghargaan Best Documentary Feature di Festival Film Indonesia pada tahun 2017.
5. Sexy Killers (2019)
Film dokumenter ini diproduksi oleh WatchDoc, sebuah rumah produksi film dokumenter independen yang didirikan oleh Dandhy Dwi Laksono dan Ucok Suparta. Film ini mengkritik praktik bisnis batu bara di Indonesia yang merusak lingkungan, mengancam kesehatan, dan menciptakan konflik sosial. Film dokumenter Indonesia ini juga menyoroti keterlibatan para elit politik dan ekonomi dalam industri batu bara yang menguntungkan segelintir orang tapi merugikan banyak orang.
Film ini menampilkan investigasi jurnalistik yang mendalam dan berani tentang dampak negatif pertambangan batu bara di berbagai daerah di Indonesia, seperti Kalimantan, Sumatera, Jawa, dan Sulawesi. Film ini juga menampilkan testimoni dari para korban, aktivis, ahli, dan pelaku industri batu bara. Film ini menjadi viral di media sosial dan ditonton oleh jutaan orang melalui YouTube.
6. Asimetris (2018)
Film dokumenter Indonesia ini disutradarai oleh Dandhy Dwi Laksono, salah satu pendiri WatchDoc. Film ini mengulas tentang ketimpangan sosial dan ekonomi di Indonesia yang semakin parah. Film ini menampilkan data-data statistik yang menunjukkan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan kesenjangan terbesar di dunia. Film ini juga menampilkan kisah-kisah nyata dari para pekerja miskin, petani, nelayan, buruh migran, dan pengungsi yang hidup dalam kondisi sulit.
Film ini memberikan kritik tajam terhadap sistem kapitalisme yang memperkaya segelintir orang tapi memiskinkan banyak orang. Film ini juga memberikan inspirasi tentang bagaimana para kaum marjinal berusaha untuk memperjuangkan hak-hak mereka dan menciptakan perubahan sosial. Film ini ditayangkan secara online melalui platform streaming KlikFilm.
Kesimpulan Akhir
Dengan menonton film dokumenter, kita bisa belajar banyak hal tentang sejarah, budaya, lingkungan, politik, dan sosial di negeri kita tercinta. Kita juga bisa mendukung perkembangan industri film dokumenter yang masih membutuhkan banyak dukungan dan apresiasi dari masyarakat. Kita juga bisa menjadi bagian dari perubahan sosial yang positif yang diharapkan oleh para sineas film dokumenter Indonesia.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Cafe di Korea yang Instagramable & Aesthetic